Bumi memiliki banyak struktur lapisan . Setiap lapisan bumi memiliki berbagai macam fungsi. Salah satunya menyimpan minyak bumi. Minyak bumi adalah minyak yang berasal dari pelapukan makhluk hidup yang terjadi berjuta- juta tahun yang lalu. Makhluk hidup yang mengalami pelapukan, akan di tutupi oleh materi sedimen. Materi sedimen adalah materi yang terbawa oleh air, angin, maupun gletser. Proses ini disebut proses sedimentasi.

Akibat hal ini, minyak bumi ditemukan di dalam bumi. Minyak bumi dapat ditemukan dan diambil dengan berbagai cara. Minyak bumi paling mudah di temukan pada tanah- tanah yang mengalami patahan horizontal. Patahan horiontal adalah patahan pada kerak bumi yang terjadi akibat adanya tenaga horizontal. Patahan ini, menyisakan retakan- retakan di permukaan bumi, serta menjadi salah satu penyebab beragam bentuk relief permukaan bumi. Retakan ini, menyimpan banyak kantong- kantong minyak bumi dengan kualitas yang baik. Retakan ini tidak hanya terjadi di darat. Tapi juga bisa terjadi di laut.

Karena berasal dari pelapukan sisa makhluk hidup yang terjadi sangat lama, minyak bumi adalah salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sebagai sumber daya alam, minyak bumi memiliki banyak manfaat bagi manusia. Hanya saja, membutuhkan waktu dan pengolahan yang lama, untuk menghasilkan minyak bumi yang memiliki manfaat.

Proses Pengolahan Minyak Bumi
Minyak bumi harus di olah melalui 2 tahap agar dapat menjadi bahan yang bisa dipakai untuk kepentingan manusia. Kedua tahapan ini saling terkait agar menghasilkan kualitas produk yang lebih baik. Berikut ini adalah beberapa cara mengolah minyak bumi :

Tahap Pertama
Proses pengolahan tahap pertama
Tahap ini disebut tahap primer, pada tahap ini, minyak bumi dipisahkan berdasarkan faksi. Faksi- faksi ini dibedakan berdasarkan titik didihnya. Semakin tinggi titik didih, maka minyak bumi akan semakin cair. Selain itu, jika semakin rendah, akan berubah menjadi uap. Proses ini memakai cara destilasi meningkat. Dimana, minyak bumi di panaskan di dalam sebuah tabung besar. Dari dalam tabung inilah, faksi- faksi akan terjadi. Pada tahap ini, uap akan merayap ke atas melalui pipa yang disebut sebagai menara gelembung. pada menara gelembung ini, terdapat pipa mendatar yang bertugas mengeluarkan hasil tiap faksi. pada tabung gelembung, makin ke atas, maka suhu yang dihasilkan akan semakin rendah. Sehingga yang berada di paling atas menara gemebung adalah gas karbon. Terdapat 7 faksi dalam proses tahap pertama ini, yaitu:
  1. Faksi Pertama, Faksi yang dihasilkan adalah yang paling ringan. Suhu yang dihasilkan kurang dari 30 derajat celcius. Pada tahap ini, materi yang dihasilkan adalah LNG. Bahan ini mengendung senyawa kimia pronana (C3H8) dan butana (C4H10). Serta LPG (liquid petroleum gas) yang mengandung senyawa kimia metana (CH4) dan etana (C2H6).
  2. Faksi Kedua, Pada tahan ini, menghasilkan petroleim eter. Suhu yang dihasilkan antara 30 derjat hingga 90 derajat celcius. Materi ini bisa disebut sebagai bensin ringan. Pada tahap ini, senyawa yang dihasilkan adalah campuran alkana dengan rantai CHH12 hingga C6H14.
  3. Faksi Ketiga, Tahap ini menghasilkan gasolin. Suhu pada tahap ini berkisar antara 90 derajat hingga 175 derajat celcius. Campuran alkana pada tahap ini memiliki senyawa kimia dengan rantai C5H14 hingga C9H20.
  4. Faksi Keempat, Tahap ini menghasilkan nafta. Suhu yang dihasilkan berkisar antara 175 derajat hingga 200 derajat celcius. Nafta juga bisa disebut sebagai bensin berat. Memiliki campuran alkana dengan rantai C9H20 hingga C12H26.
  5. Faksi Kelima, Pada tahap ini, yang dihasilkan adalah kerosi. Kerosin juga bisa disebut sebagai minyak tanah. Suhu yang dihasilkan berkisar antara 175 derajat hingga 275 derajat celcius. Kerosin memiliki campuran alkana dengan rantai C12H26 hingga C15H32.
  6. Faksi Keenam, Tahap ini menghailkan diesel. Memiliki suhu antara 250 derajat hingga 375 derajat celcius. Deisel juga bisa di sebut sebagai minyak solar. Diesel memiliki campuran alkana dengan rantai C15H32 hingga C16H36.
  7. Faksi Ketujuh, Pada faksi ini, materi yang dihasilkan memiliki suhu yang pang tinggi, dan berada di paling bawah menara. Suhu pada tahap ini lebuh dari 375 derajat celcius. Terdapat 2 hasil yang didapat pada tahap ini. Yaitu yang menguap dan yang tidak menguap. Pada yang tidak menguap, menghasilkan aspal dan arang minyak bumi. Sedangkan yang mengupa akan menghaslikan pelumas dan parafin sebagai bahan pembuat lilin.
Tahap Kedua
Tahap kedua adalah tahap lanjutan dari tahap satu. Pada tahap ini, senyawa yang dihasilkan pada tahap satu, akan di proses lagi, sehingga menghasilkan senyawa yang memiliki manfaat pada manusia. Pada tahap ini dapat menghasilkan bahan bakar minyak atau non bahan bakar minyak. Untuk mendapat hasil lanjutan dari tahap satu, dilakukan perubahan struktur kimia melalui pemecahan molekul, perubahan, atau penggabungan antara dua molekul. Pada tahap kedua ini, memiliki 4 tahapan. Yaitu:

1. Konversi
Pada tahap ini, senyawa kimia yang dihasilkan pada tahap pertama di rubah. Perubahan ini memakai 5 macam cara. Yaitu:
  • Alkalisasi: Tahap ini adalah penggabungan 2 macam hidrokarbon dengan cara kimiawi. Pada tahap ini, dapat menghasilkan bensin dengan oktan yang rendah dan avgas.
  • Craking: pemecahan hidrokarbon menjadi molekul yang lebih kecil dengan memakai suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Yang dihasilkan pada proses ini adaah LPG, naftam karosin, avtur, dan solar.
  • Polimerisasi: Proses ini adalah menggabung 2 molekul menjadi satu. Pada proses ini, akan membentuk satu molekul yaitu polimer. Pada proses ini, penggabungan hidrokarbon dilakukan dalam bentuk gas, sehingga menjadi nafta ringan.
  • Reformasi: Pada proses ini, termal ringan yang ada di dalam nafta, akan di olah, sehingga menghasilkan oktan yang lebih tinggi dan mudah menguap.
  • Isomerasi: Susunan atom pada tahap ini akan di rubah. Perunaham atom pada tahap ini, yang pada awalnya berupa N-butana menjadi Iso-butana. Oktan yang dihasilkan pada tahap ini lebih tinggi. Selain itu, senyawa yang dihasilkan pada tahap ini bisa menjadi bahan baku pada proses alkalisasi.
2. Ekstraksi
Tahap ini juga bisa disebut sebagai tahap pemisahan. Pada tahap ini, pemisahan dilakukan berdasarkan daya larut. Zat yang menjadi pelarut adalah solvet atau furfural. Dengan proses ini, jumlah yang akan dihasilkan akan semakin banyak dengan mutu yang lebih baik.

3. Kristalisasi
Kristalisasi juga adalah pemisahan. Bedanya, pemisahan dilakukan pada titik cair melalui proses pendinginan. Pemisahan ini, menghasilkan produk dengan mutu yang lebih baik. Tahap ini menghasilkan bahan baku plastik, bahan baku kosmetik, bahan baku obat serangga, bahan baku lilin, dan solar dengan jumlah parafin yang sudah berkurang akibat proses ini.

4. Treating atau Pembersihan
Perbersihan adalah tahap akhir dari seluruh rangkaian pemrosesan minyak bumi. Pembersihan dilakukan untuk membuang adanya kontaminasi dari zat- zat yang tidak penting atau berbahaya bagi manusia. Pada tahap ini, memerlukan caustik soda, tanah alat, atau melalui proses hidrogenasi.